Menko Polhukam Mahfud MD mengalami kejadian tak terduga saat hendak bertolak ke Surabaya untuk menghadiri acara peringatan Imlek. Helikopter yang ditumpanginya terpaksa melakukan pendaratan darurat di Semarang, Jawa Tengah, akibat cuaca buruk.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 28 Januari 2025. Rombongan Menko Polhukam awalnya berencana terbang langsung dari Jakarta menuju Surabaya. Namun, kondisi cuaca yang tidak mendukung memaksa pilot untuk mengalihkan rute dan mendarat darurat di Semarang.
Meskipun terjadi perubahan rencana mendadak, Menko Polhukam tetap memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Alih-alih menunggu cuaca membaik untuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya, Mahfud MD memutuskan untuk merayakan Imlek di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang.
Kunjungan ke Kelenteng Sam Poo Kong ini menjadi momen yang tak terduga namun berkesan. Menko Polhukam disambut hangat oleh pengurus kelenteng dan masyarakat sekitar. Ia berkesempatan untuk melihat langsung perayaan Imlek yang meriah dan penuh warna di salah satu kelenteng bersejarah di Indonesia.
Mahfud MD tampak menikmati suasana perayaan Imlek di Sam Poo Kong. Ia berkeliling melihat ornamen dan dekorasi khas Imlek, serta menyaksikan pertunjukan barongsai yang menjadi ciri khas perayaan tersebut. Kehadiran Menko Polhukam di tengah-tengah masyarakat yang merayakan Imlek menambah semarak suasana.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Polhukam juga menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek kepada seluruh masyarakat Tionghoa. Ia berharap Imlek tahun ini membawa keberkahan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Pendaratan darurat yang awalnya merupakan sebuah kendala, justru berbuah menjadi pengalaman yang bermakna bagi Menko Polhukam. Kunjungan ke Kelenteng Sam Poo Kong menjadi bukti nyata bahwa setiap kejadian, baik yang direncanakan maupun tidak, dapat memberikan hikmah tersendiri.
Peristiwa ini juga menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan Menko Polhukam untuk beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga. Meskipun agenda awal terganggu, ia tetap mampu memanfaatkan waktu dengan positif dan berinteraksi dengan masyarakat.
Setelah kondisi cuaca membaik, Menko Polhukam dan rombongan akhirnya melanjutkan perjalanan ke Surabaya untuk menghadiri acara peringatan Imlek yang telah dijadwalkan sebelumnya.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa cuaca dapat berubah sewaktu-waktu dan terkadang di luar kendali manusia. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita merespons dan beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Pengalaman Menko Polhukam merayakan Imlek di Semarang juga menunjukkan pentingnya menghargai keberagaman budaya dan tradisi di Indonesia. Imlek merupakan salah satu perayaan penting yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa dan menjadi bagian dari kekayaan budaya bangsa.
Menko Polhukam menekankan pentingnya kerukunan antarumat beragama dan berharap perayaan Imlek dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Kehadiran Menko Polhukam di tengah perayaan Imlek di Sam Poo Kong juga memberikan pesan simbolis tentang kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.
Meskipun terjadi pendaratan darurat, Menko Polhukam berhasil mengubah situasi yang tidak terduga menjadi momen yang positif dan bermakna.
